Selasa, 07 Juni 2011

Kangen Ibunda

Kalau ibunda membelai rambutmu kalau ibunda mengusap keningmu, memijiti kakimu Nikmatilah dengan syukur dan bathin yang bersujud Karena sesungguhnya Allah sendiri yang hadir dan maujud Kalau dari tempat yang jauh engkau kangen kepada ibunda Kalau dari tempat yang jauh ibunda kangen kepada engkau, dendangkanlah nyanyian puji-puji tuk Tuhanmu Karena setiap bunyi kerinduan hatimu adalah Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya

Kalau engkau menangis Ibundamu yang meneteskan airmata Dan Tuhan yang akan mengusapnya Kalau engkau bersedih Ibundamu yang kesakitan Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan Menangislah banyak-banyak untuk ibundamu Dan jangan bikin satu kalipun ibumu menangis karenamu Kecuali engkau punya keberanian untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu Kalau ibundamu menangis, para malaikat menjelma jadi butiran-butiran air matanya Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu Jangan sakiti hatinya, karena ibundamu akan senantiasa memaafkanmu. Tetapi setiap permaafan ibundamu atas setiap kesalahanmu akan digenggam erat-erat oleh para malaikat untuk mereka usulkan kepada Tuhan agar dijadikan kayu bakar nerakamu
Diambil dari buku "Ibu Tamparlah Mulut Anakmu" Sekelumit Catatan Harian Emha Ainun Nadjib

Ibunda gw tercinta di rumah gw panggil Mbuk. Sama seperti bokap juga gw panggil Eppak. Sempet kesel dengan panggilan dari gw yang slengean, tapi apalah arti panggilan. Meski adek-adek gw manggil Mama-Papa, tetep aja gw manggil dengan sebutan itu. Lama-lama bosen sendiri sama panggilan gw dan 'nyerah'. Cuma gw yang nyebut orang tua dengan sebutan itu, he he he...

Waktu gw masuk Sering masuk TV, gw kaget ngeliat temen yang mukanya mirip Mbuk gw banget. Namanya Ratih. Persis Mbuk. gw waktu mudanya. Dari tahi lalatnya pun sama, nggak ada yang beda. Waktu Ratih gw bilang mirip Mbuk gw, Ratih nggak percaya, tapi setelah liat foto Mbuk gw dan gw bilang pasti tuanya Ratih kayak gini, malah nggak bisa ngomong.

Tapi Ratih tetep menolak keras, "Ogah gw punya anak gokil kayak elo!"

He he he, nggak boleh begitu Ratih, itu menyalahi kodrat namanya. Mbuk gw juga udah empet punya anak gebleg begini, he he he... Tapi biar bagaimanapun elo itu Mbuk gw. Makanya kalo gw kangen Mbuk, gw dateng ke elo, sekalian minta nenen kayak waktu kecil dulu, ha ha ha... Hush!

He he he, oke deh, oke, dari pada tambah ngaco, disudahi aja deh. Toh ini cuma cerita goblog seperti biasanya kok...

Gw kangen Mbuk nih... Hiks!


Pulang Ah......uadah gak betah.......